Resesi : Pengertian, Dampak & Cara yang Harus Dilakukan

resesi-1-1645707-2495526-png

Resesi

Halo, Dosenpintar.co.id!

Bagaimana kabar kamu? Semoga sehat dan tetap semangat ya untuk belajar walaupun pandemi Covid-19 belum juga selesai. Oh iya, belakangan ini karena virus Covid-19 tak kunjung reda, pandemi ini sering dikaitkan dengan terjadinya resesi di berbagai negara.

Bahkan negara kita sendiri sudah mengalami resesi lho sejak tahun kemarin. Hmm, tapi kamu tahu enggak sebenarnya apa itu resesi?

Kuy, disimak dulu pengertian resesi berikut ini sebelum Quipper Blog membahas ciri-ciri dan dampak resesi.

Pengertian Resesi

Resesi adalah penurunan aktivitas perekonomian yang signifikan dan berlangsung lebih dari beberapa bulan. 

Covid-19 sudah mengubah kebiasaan kita secara signifikan. Nah, imbasnya, aktivitas ekonomi mulai terganggu.  

Lalu, bagaimana sih negara bisa dikatakan mengalami resesi? Oke, resesi ekonomi sendiri memiliki 5 indikator, yaitu:

  • Produk domestik bruto riil;
  • Pendapatan;
  • Pekerjaan;
  • Manufaktur;
  • Penjualan ritel.

Kalau dari kelima indikator di atas mengalami penurunan, maka sudah dipastikan kalau negara itu mengalami resesi.

Ciri-Ciri Resesi

Dosenpintar.co.id, setelah tadi kita membahas tentang pengertian resesi, kini saatnya kamu harus mengetahui ciri-ciri dari resesi itu sendiri. 

Kalau secara umum, hampir semua negara akan mengalami ciri-ciri yang sama ketika mengalami resesi. Berikut ulasannya.

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat

Sebelumnya kamu harus tahu bahwa pertumbuhan ekonomi adalah tolok ukur baik buruknya tingkat perekonomian sebuah negara. Artinya, jika suatu negara mengalami pertumbuhan positif, maka kondisi ekonominya baik. 

Begitu juga sebaliknya, guys.

Nah, pertumbuhan ekonomi ini biasanya mengacu pada Gross Domestic Product (GDP) yang juga disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Sama halnya perusahaan, dalam kurun waktu tertentu negara harus memiliki laporan hasil seluruh unit usahanya, nih.

Apabila negara mengalami penurunan pada pendapatan nasionalnya selama 6 bulan berturut-turut, maka bisa dipastikan kalau negara tersebut mengalami resesi. Ini merupakan faktor penyebab resesi yang saat ini terjadi di Indonesia.

2. Deflasi atau Inflasi yang Tinggi

Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum yang terus menerus terjadi dalam waktu tertentu. Indikator yang digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). 

Lalu, dampak inflasi bisa menyebabkan harga produksi dan komoditas itu jadi mengalami kenaikan harga. 

Kalau sudah seperti ini, masyarakat akan sulit menjangkaunya, apalagi buat kalangan menengah ke bawah. Tentu negara akan rugi, kalau daya beli masyarakatnya menurun.

Sebaliknya, deflasi merupakan kondisi di mana harga-harga barang itu jadi turun dan terjadi terus-menerus. Hal ini bisa menyebabkan penurunan upah secara umum.

3. Perbandingan Konsumsi dengan Produksi Tidak Seimbang

Semua yang berjalan baik tentu karena adanya keseimbangan, begitu pun dengan dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 

Ketika jumlah produksi lebih tinggi dari jumlah konsumsinya, stok barang produksi bisa menumpuk. 

Sementara jika jumlah konsumsi lebih tinggi, maka kebutuhan masyarakat pasti akan sulit terpenuhi. Ingat ketika bulan Maret 2020 kemarin masker sulit sekali ditemukan? Itulah contoh nyata jumlah konsumsi tinggi, tapi jumlah produksi lemah. Alhasil, pemerintah harus mengimpor barang-barang tersebut agar seimbang.

Dampaknya, keuntungan yang didapat perusahaan si produsen jadi menurun dan melemahkan pasar modal negara.

4. Nilai Impor dan Ekspor yang Tidak Seimbang

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, nilai impor dan ekspor haruslah seimbang. Jika tidak, hal ini bisa berdampak ke pendapatan nasional yang akan turun. Kalau hal ini terus dibiarkan, negara bisa mengalami resesi.

5. Pasar Saham Jatuh

Karena isu kebangkrutan dan kehilangan kepercayaan perusahaan mengelola modal, penarikan dana besar-besaran dari investor tak terhindarkan. Hal ini menyebabkan kejatuhan pada pasar saham akan dan bisa menyebabkan resesi.

Dampak Resesi

Ketika terjadi resesi, efek yang terjadi cenderung domino. Misalnya, jika tingkat pengangguran meningkat, pembelian konsumen jadi menurun. 

Hal ini bisa menyebabkan banyak bisnis yang akhirnya bangkrut. Kalau enggak segera diatasi, efek domino ini juga akan berdampak pada sektor lainnya, bukan hanya sektor ekonomi.

Lalu, apa saja dampak lainnya yang bisa ditimbulkan dari resesi? Yuk, simak ulasan berikut ini ya, Dosenpintar.co.id

1. Adanya Lonjakan Jumlah Pengangguran

Saat resesi, daya jual beli masyarakat cenderung rendah. Itu artinya, banyak usaha yang harus tutup karena berbulan-bulan enggak mendapat penghasilan. 

Karena beberapa perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan, mereka akhirnya harus memberhentikan karyawannya. Perekrutan untuk pekerja baru pun akan terbatas, dan saat itu terjadi, satu lowongan pekerjaan akan diperebutkan ribuan orang.

2. Upah yang Lebih Rendah

Untuk sebagian perusahaan yang masih bisa bertahan, mereka akan mengurangi pengeluaran, termasuk mengurangi upah pekerja. 

Apalagi pekerja temporer tanpa kontrak kerja yang jelas, mereka enggak memiliki kekuatan di mata hukum. Lalu, ada juga yang mengurangi jam kerja karyawannya, sehingga upah mereka akan terpotong.

3. Tingkat Pendidikan yang Menurun

Pendidikan juga terkena imbas dari resesi lho, Dosenpintar.co.id. Karena pendapatan keluarga yang berkurang, akhirnya banyak anak yang harus mengalami putus sekolah. Anggapannya, untuk makan saja sudah susah, apalagi untuk bayar biaya sekolah? 

Selain itu, banyak orang tua yang menganggap bahwa anaknya harus ikut membantunya mencari penghasilan sehingga mereka memutus pendidikan si anak.

Well, buat kamu yang masih sekolah di rumah dengan nyaman, yuk kurangin ngeluhnya dan banyak-banyak bersyukur, ya!

4. Turunnya Nilai Properti

Karena banyak keluarga yang menurunkan niat mereka menyewa atau membeli real estate, alhasil nilainya akan mengalami penurunan. Meski begitu, saat resesi, pinjaman dan utang malah meningkat.

Apa yang Harus Dilakukan saat Resesi?

Terjadinya resesi memang enggak bisa kita hindari. Tapi, kamu bisa mengendalikannya dengan mengatur keuangan kamu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi. Berikut adalah tipsnya.

1. Menyiapkan Dana Darurat

Karena pendapatan yang terancam menurun, dana darurat sangat penting dipersiapkan. Walaupun terjadi sesuatu yang enggak terduga, kamu bisa menggunakan uang darurat itu tanpa harus meminjam uang ke orang lain. Jangan menunda ya, cobalah mulai dari sekarang.

2. Mengurangi Konsumsi Belanja

Kamu bisa memprioritaskan belanja kebutuhan sehari-hari dan mengurangi konsumsi yang enggak dibutuhkan. Hentikan dulu ya kegiatan belanja online untuk barang-barang yang belum dibutuhkan.

3. Menjaga Hubungan Baik dengan Orang Lain

Oke, ini bisa jadi investasi terbaik kalau suatu waktu kamu membutuhkan pertolongan. Di kondisi seperti ini, memang waktunya kita untuk saling bahu membahu menolong yang kesusahan. 

4. Mencari Penghasilan Tambahan

Mungkin tips yang satu ini memang sedikit sulit untuk dilakukan, tapi bukan berarti mustahil. Kamu bisa mencari pemasukan sampingan dari bisnis kecil-kecilan atau dari pendapatan pasif lainnya. 

Kamu bisa coba berjualan pulsa, case HP, aksesoris unik, atau jika punya keahlian memasak atau baking, coba jual makanan buatanmu.

5. Memenuhi Kebutuhan Pangan dengan Budidaya Sendiri

Buat kamu yang punya lahan cukup luas, kamu bisa memanfaatkannya untuk menanam berbagai sayuran dan buah-buahan. Tapi, kalau lahannya terbatas kamu juga bisa kok membudidayakan tanaman hidroponik.

Ini bisa jadi salah satu strategi menghemat pengeluaran dalam memenuhi pangan keluarga. Alat dan bahan yang dibutuhkan juga enggak terlalu mahal dan kamu bisa memanfaatkan barang-barang bekas di sekitarmu.

Oke Dosenpintar.co.id, itu tadi pembahasan mengenai resesi. Memang, resesi itu menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara karena ketidakpastian kondisi akibat pandemi. 

Namun, satu hal yang tetap bisa kamu lakukan adalah dengan tetap semangat belajar. Karena dengan belajar, di masa mendatang kamu bisa turut membangun ketika negara mulai bangkit. 

Yuk, subscribe Quipper Video supaya belajar dari rumah terasa lebih menyenangkan!

Stay safe and keep learning, guys!

[spoiler title=SUMBER]

  • economicshelp.org/
  • thebalance.com/[/spoiler]

https://dosenpintar.co.id/